Jateng Sigap Perbaiki Jalan Rusak, Ribuan Aduan Selesai Tertangani
By Abdi Satria
nusakini.com-Semarang- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sigap melakukan perbaikan jalan provinsi. Ribuan laporan jalan rusak dari Aplikasi Jalan Cantik pun tertangani.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng AR Hanung Triyono menjelaskan, aplikasi Jalan Cantik milik Pemprov mencatat ada ribuan aduan jalan rusak saat ini.
Berdasarkan data terbaru, jumlah aduan jalan rusak yang masuk di aplikasi Jalan Cantik sebanyak 7.190 aduan. Dari jumlah itu, 1.253 aduan sedang dalam proses pengerjaan. Sementara, sebanyak 3.739 aduan jalan rusak telah selesai dikerjakan. Ada sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) se-Jateng yang siaga
“Pelaporan atau keluhan masyarakat lewat Instagram, Facebook, bisa Laporgub, aplikasi Jalan Cantik, maupun langsung ke Pak Gub (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo), itu banyak yang memanfaatkan kanal,” kata Hanung, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/6/2022).
Ditambahkan, setiap kanal memiliki tenaga administrasi yang siap menerima setiap aduan laporan. Selanjutnya, setiap laporan yang telah disertai alamat lengkap dan foto titik kerusakan itu, akan langsung dijawab atau dikerjakan oleh pihak terkait.
“Kita konfirmasi ke teman-teman, kalau itu adalah jalan kabupaten/ kota, saya kirimkan ke Kepala DPU-nya. Nanti akan ada jawaban. Kalau itu belum tertangani, nanti (direncanakan) program ke depan mau apa,” ujarnya.
Menurut Hanung, para petugas sudah siap di lapangan untuk melakukan penanganan, karena setiap ada pelaporan segera ditindaklanjuti. Bila sudah selesai, petugas akan kembali mengambil fotonya saat itu juga.
“Kalau kami memerintah teman-teman, penanganan di lapangan tidak lebih dari 24 jam. Maksimal 1 x24 jam harus selesai,” ujarnya.
Hanung menambahkan, yang terjadi saat ini biasanya petugas telah sampai ke lokasi sekitar tiga jam setelah laporan. Penanganan setidaknya bisa tiga sampai delapan jam. Hal tersebut membuktikan, tim telah bekerja dengan maksimal.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk bersabar setiap kali ada jalan yang sedang diperbaiki. Tetap berhati-hati dan waspada.
“Di situ ada pekerjaan yang harus buka tutup jalan. Kita sengkuyung bareng bahwa kita akan memperbaiki dengan simultan dan berkelanjutan,” tutur Hanung.
Sampai saat ini, kata dia, total panjang jalan provinsi mencapai 2.404,741 kilometer. Dari jumlah itu, beber Hanung, jalan sedang tapi cenderung menjadi rusak sebanyak 10 persen atau sekitar 140 km.
“Segmen-segmen pada beberapa ruas ada kerusakan. Misalnya, di wilayah timur, namun kita coba selesaikan itu. Untuk kondisi jalan baik dan sedang mendekati 94 persen sampai akhir tahun nanti,” jelas Hanung.
Dia membeberkan, titik jalan yang rusak di antaranya di wilayah timur ruas Surakarta-Gemolong-Geyer, Semarang-Godong-Purwodadi-Blora, dan Kuwu-Galeh-Ngrampal. Kendati anggaran daerah tidak terlalu besar, namun pihaknya akan terus mencari potensi anggaran seperti dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), Inpres, dan lainnya.
“Kita coba menggali potensi untuk mencari solusi guna pemeliharan rutin, dan untuk peningkatan jalan kita mintakan dari pusat (APBN),” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, Pemerintah Provinsi Jateng sedang melakukan penanganan jalan. Satu di antaranya dilakukan di ruas Sukorejo-Boja-Cangkiran (Pakeman, Sidodadi, Kecamatan Patean). Di titik itu, saat ini sedang dilakukan pekerjaan galian pengeprasan bukit dan jembatan.
Seorang pengguna jalan, Bonjari, menuturkan, penanganan jalan Sukorejo-Boja-Cangkiran membuat masyarakat senang karena akan memudahkan warga.
“Biasanya akses ke pasar, mbeta kajeng (kayu) lan tiyang teng pasar (orang ke pasar). Seneng, dalane kepenak (senang jalanya halus), cor-coran, ora nggronjal-nggronjal (tidak rusak). Gawa mobil ya malih kuat manjat (ngendarai mobil juga makin kuat menanjak). Saiki luwih kepenak. Alhamdulillah wis sae (sekarang sudah enak. Alhamdulillah, tambah baik),” terangnya, ditemui di titik Sukorejo-Boja-Cangkiran.
Devi Novita Sari, pengguna jalan asal Limpung, Batang, mengaku adanya perbaikan jalan diharapkan akan membuat jalan makin mulus. Sebab jalan yang lama mempunyai rute yang ekstrem.
“Jalannya makin lebar, semakin baik, biar lalu lintasnya makin lancar,” tutur Devi, ditemui tengah melintas titik tersebut. (rls)